Central Nervous System And Its Parts

Posted on Dibaca: 44 Kali

Central Nervous System And Its Parts – Dalam biologi, doktrin klasik tentang sistem saraf menyatakan bahwa sistem saraf adalah bagian yang sangat kompleks dari hewan yang mengoordinasikan aktivitas dan informasinya dengan mengirimkan sinyal ke dan dari berbagai bagian tubuhnya. Sistem saraf mendeteksi perubahan akut yang mempengaruhi tubuh dan merespons perubahan ini bekerja sama dengan sistem endokrin.

Jaringan saraf pertama kali muncul pada organisme mirip cacing sekitar 550-600 juta tahun yang lalu. Namun, doktrin klasik ini telah ditantang selama beberapa dekade oleh penemuan tentang keberadaan dan penggunaan sinyal listrik pada tumbuhan.

Central Nervous System And Its Parts

Central Nervous System And Its Parts

Berdasarkan temuan ini, beberapa ilmuwan telah mengajukan teori bahwa sistem saraf tanaman ada dan bahwa bidang studi yang disebut neurobiologi tanaman harus dibuat.

Structures Of The Nervous System

Saran ini telah menyebabkan perdebatan di komunitas ilmiah antara mereka yang berpikir kita harus berbicara tentang sistem saraf tumbuhan dan mereka yang menentangnya.

Ketidakfleksibelan posisi yang diambil dalam debat ilmiah telah menyebabkan kedua belah pihak mengusulkan solusi untuk perdebatan tersebut, yang terdiri dari mendefinisikan ulang konsep sistem saraf berdasarkan kriteria fisiologis murni dan menghindari kriteria ilmu evolusi.

Pada vertebrata, terdiri dari dua bagian utama, sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (PNS). Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf tepi terutama terdiri dari saraf, yang merupakan kumpulan tertutup serat panjang atau akson yang menghubungkan sistem saraf pusat ke semua bagian tubuh lainnya. Saraf yang menghantarkan sinyal dari otak disebut saraf motorik atau saraf aferen, sedangkan saraf yang menyampaikan informasi dari tubuh ke sistem saraf pusat disebut saraf motorik. Saraf tulang belakang adalah saraf campuran yang melayani kedua fungsi tersebut. Sistem saraf tepi dibagi menjadi tiga subsistem yang berbeda, sistem saraf somatik, sistem saraf otonom, dan sistem saraf trigeminal. Saraf somatik memediasi gerakan sukarela. Sistem saraf otonom dibagi menjadi sistem saraf simpatik dan sistem saraf simpatik. Sistem saraf simpatis diaktifkan dalam situasi darurat untuk memobilisasi kepekaan, sedangkan sistem saraf parasimpatis diaktifkan ketika organisme dalam keadaan rileks. Sistem saraf teric mengontrol sistem pencernaan. Baik sistem saraf otonom maupun sistem saraf linier beroperasi tanpa disengaja. Saraf yang meninggalkan tengkorak disebut saraf kranial, sedangkan saraf yang meninggalkan sumsum tulang belakang disebut saraf tulang belakang.

Pada tingkat sel, sistem saraf ditentukan oleh adanya jenis sel khusus yang disebut neuron, juga dikenal sebagai “sel saraf”. Neuron memiliki struktur khusus yang memungkinkan mereka mengirim sinyal yang cepat dan akurat ke sel lain. Sinyal-sinyal ini disimpan sebagai impuls elektrokimia yang berjalan di sepanjang serat tipis yang disebut akson, yang dapat melakukan perjalanan langsung ke sel tetangga melalui sinapsis listrik atau memicu pelepasan bahan kimia yang disebut neurotransmiter pada sinapsis kimia. Sebuah sel yang menerima sinyal sinaptik dari neuron dapat tereksitasi, dihambat atau dimodulasi. Koneksi antar neuron dapat membentuk jalur saraf, sirkuit saraf, dan jaringan yang lebih besar yang membentuk persepsi organisme tentang dunia dan menentukan perilakunya. Selain neuron, sistem saraf juga mengandung sel khusus lainnya yang disebut sel glial (atau hanya sel glial) yang memberikan dukungan struktural dan metabolik.

Human Nervous System

Satu-satunya hewan multiseluler yang tidak memiliki sistem saraf sama sekali adalah spons, placozoa, dan mesozoa, yang memiliki tubuh yang sangat sederhana. Ctophorans (sisir ubur-ubur) dan arakhnida (yang meliputi anemon, hydra, karang, dan ubur-ubur) memiliki sistem saraf difus. Semua spesies hewan lain, kecuali beberapa jenis cacing, memiliki sistem saraf yang mencakup otak, tali koklea (atau dua tali paralel), dan saraf yang memancar dari otak dan tali radial. Ukuran sistem saraf berkisar dari beberapa ratus sel pada cacing paling sederhana hingga sekitar 300 miliar sel pada gajah Afrika.

Sistem saraf pusat bekerja untuk mengirim sinyal dari satu sel ke sel lain, atau dari satu bagian tubuh ke bagian lain, dan menerima umpan balik. Malfungsi sistem saraf dapat terjadi sebagai akibat dari cacat patologis, trauma, toksisitas, infeksi, atau hanya kerusakan fisik. Spesialisasi medis neurologi mempelajari gangguan sistem saraf dan mencari intervensi yang dapat mencegah atau mengobatinya. Masalah yang paling umum pada sistem saraf perifer adalah insufisiensi konduksi saraf, yang dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk neuropati diabetik dan gangguan demielinasi seperti multiple sclerosis dan amyotrophic lateral sclerosis. Neuroscience adalah bidang studi yang berfokus pada studi tentang sistem saraf.

Sistem saraf mendapatkan namanya dari saraf, yang merupakan kumpulan serat silinder (akson neuron) yang muncul dari otak dan sumsum tulang belakang dan bercabang berulang kali untuk mempersarafi seluruh bagian tubuh.

Central Nervous System And Its Parts

Sulit dipercaya bahwa neuron tidak dikenal sebagai unit dasar otak sampai sekitar tahun 1900 (Santiago Ramón y Cajal). Yang juga mengejutkan adalah fakta bahwa konsep transfer kimia otak tidak diketahui sekitar tahun 1930 (Harry Hallett Dale dan Otto Lowe). Pada 1950-an kita mulai memahami sinyal listrik dasar yang digunakan neuron untuk berkomunikasi satu sama lain, kata kerja potensial (Alan Lloyd Hodgkin, Andrew Huxley dan John Eccles). Pada 1960-an, kita menjadi akrab dengan pengkodean rangsangan dasar jaringan saraf dan dengan demikian dengan konsep dasar (David H. Hubel dan Torst Wiesel). Revolusi molekuler menyapu universitas-universitas Amerika pada 1980-an. Pada 1990-an, mekanisme molekuler tumorigenesis perilaku menjadi dikenal luas (Eric Richard Kandel).

Autonomic Nervous System: Anatomy, Divisions, Function

Pemeriksaan mikroskopis menunjukkan bahwa saraf terutama terdiri dari akson, serta membran berbeda yang mengelilingi dan memisahkannya menjadi bundel. Neuron yang menghasilkan saraf tidak terletak rapat di dalam saraf itu sendiri – badan selnya terletak di otak, sumsum tulang belakang, atau ganglia perifer.

Semua hewan yang lebih maju dari spons memiliki sistem saraf. Namun, spons EV, hewan uniseluler, dan non-hewan seperti jamur lendir memiliki mekanisme transmisi sel-ke-sel yang merupakan prekursor yang ada di neuron.

Pada hewan simetri radial, seperti ubur-ubur dan hydra, sistem saraf terdiri dari jaringan saraf, jaringan difus dari sel-sel terisolasi.

Pada hewan diploid, yang membentuk sebagian besar spesies yang masih ada, sistem saraf memiliki struktur umum yang muncul sedini periode Ediacaran, lebih dari 550 juta tahun yang lalu.

Peripheral Nervous System: What It Is And How It Works

Sistem saraf ditentukan oleh adanya jenis sel khusus – neuron (kadang-kadang disebut “neuron” atau “neuron”).

Neuron dapat dibedakan dari sel lain dalam banyak cara, tetapi karakteristik paling dasar mereka adalah bahwa mereka berkomunikasi dengan sel lain melalui sinapsis, yang merupakan koneksi membran-ke-membran yang mengandung mesin molekuler yang memungkinkan transmisi sinyal yang cepat, baik itu listrik. atau kimia. .

Banyak jenis sel saraf memiliki akson, tonjolan protoplasma yang dapat meluas ke bagian tubuh yang jauh dan membuat ribuan koneksi sinaptik;

Central Nervous System And Its Parts

Bahkan sistem saraf dari satu spesies, seperti manusia, mengandung ratusan jenis neuron yang berbeda, masing-masing dengan berbagai bentuk dan fungsi.

Nervous System Overview

Ini termasuk neuron serial, yang mengubah rangsangan fisik seperti cahaya dan suara menjadi sinyal saraf, dan neuron motorik, yang mengirimkan sinyal saraf untuk mengaktifkan otot atau kelenjar. Namun, pada banyak spesies, sebagian besar neuron terlibat dalam pembentukan struktur pusat (otak dan ganglia) dan menerima semua masukan dari dan diteruskan ke neuron lain.

Sel glia (dari kata Yunani untuk “lem”) adalah sel non-neuronal yang memberikan dukungan dan nutrisi, mempertahankan homeostasis, membentuk mielin, dan berpartisipasi dalam transmisi sinyal sistem saraf.

Di otak manusia, jumlah total sel glial diperkirakan kira-kira sama dengan jumlah neuron, meskipun proporsinya bervariasi menurut wilayah otak.

Fungsi paling penting dari sel glial termasuk mendukung dan menahan neuron di tempatnya; memasok neuron dengan nutrisi; untuk isolasi listrik neuron; untuk membunuh patogen dan membuang sel saraf mati; Memberikan sinyal panduan yang mengarahkan akson neuron ke targetnya.

The Nervous System Online Pdf Activity

Jenis sel glial yang sangat penting (oligodendrosit di sistem saraf pusat, sel Schwann di sistem saraf tepi) membentuk lapisan zat lemak yang disebut mielin yang membungkus akson dan menyediakan isolasi listrik yang memungkinkan mereka untuk mentransmisikan kerja pembuluh dengan lebih baik. . cepat. dan efisien. Temuan rektal menunjukkan bahwa sel glial, seperti mikroglia dan astrosit, berfungsi sebagai sel imun residual yang penting dalam sistem saraf pusat.

Bagian horizontal kepala wanita dewasa menunjukkan kulit, tengkorak, dan otak dengan materi abu-abu (coklat pada gambar) dan materi putih di bawahnya

Sistem saraf vertebrata (termasuk manusia) dibagi menjadi sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (PNS).

Central Nervous System And Its Parts

Kanal tulang belakang berisi sumsum tulang belakang, sedangkan rongga tengkorak berisi otak. Sistem saraf pusat tertutup dan dilindungi oleh tunika, yang merupakan sistem membran tiga lapis yang mencakup lapisan luar kulit yang keras yang disebut dura mater. Ini juga melindungi otak

Nervous System Stock Illustration. Illustration Of Diagram

Fuel system parts, ac central system